Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Posted by rarirureo on 12/22/2016

Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

- Dunia bulu tangkis Indonesia harus bersiap-siap kedatangan pemain berbakat yang berasal Pagaralam, Sulawesi Selatan dalam waktu dua tahun mendatang.

Walaupun kini masih berusia tiga tahun, Kiagus Muhammad Fazil telah mampu bermain bulu tangkis dengan mahir.

Putra dari Wensi Nopalasari dan Kiagus Muhammad Nangyu ini adalah salah sesuatu peserta yg terpilih bagi mengikuti perjalanan edukatif Nutrilon Royal One Step Ahead Camp Asia di Singapura oleh Nutrilon Royal.

Tentunya pencapaian ini tak dapat dipisahkan dari figur orangtua yg selangkah lebih maju (one step ahead parents).

Kiagus Muhammad Fazil bersama ayah dan ibu

Diwawancarai oleh Kompas.com saat jam istirahat program tersebut di Stamford American International School, Singapura, Selasa (20/12/2016), Wensi bercerita bahwa putranya menyukai segala macam olahraga, tapi lebih berfokus pada bulu tangkis karena meniru ayahnya yg juga seorang pelatih bulu tangkis.

Sejak masih bayi, Nangyu sudah membawa putranya ke lapangan bulu tangkis bagi melihat dirinya bekerja. Di sanalah, minat Fazil terhadap bulu tangkis bertumbuh. Dia akan dengan memunguti kok yg ada di lapangan dan di usia setahun, Fazil telah memegang raket.

"Sebenarnya, (pada ketika itu) ayahnya belum memperbolehkan karena (Fazil) dianggap masih terlalu kecil, tapi dia yg minta," cerita Wensi.

Ketika dituruti dan diajak main bulu tangkis pertama kali, Nangyu sangat terkejut dengan kemampuan anaknya. Meski bertubuh kecil, Fazil dapat memukul kok hingga melewati net dan melakukan servis dengan memakai raket orang dewasa.

Sejak itu, Nangyu dan Wensi pun berkomitmen bagi mendukung minat dan potensi Fazil sepenuhnya.

Kiagus Muhammad Fazil di kelas Camp Asia, Stamford American International School.

Namun, mereka tak pernah memaksa putranya bagi bermain bulu tangkis. Fazil mulai bermain sendiri sesuai dengan kemauannya setelah menghadiri pendidikan anak usia dini di pagi hari.

Untungnya, akses Fazil bagi bermain bulutangkis cukup mudah. Sebab, dia tinggal bersebelahan dengan lapangan bulu tangkis punya ayahnya.

Hanya ada sesuatu aturan yg diterapkan secara tegas oleh Wensi dan Nangyu, merupakan disiplin waktu. "Disiplin waktu itu ya kalau telah waktunya istirahat, ya harus istirahat. Kalau waktunya makan, ya harus makan," ucapnya.

Berkat penerapan yg jelas dan tegas ini, Fazil mengerti kapan waktunya bagi bermain bulu tangkis, beristirahat, dan melakukan aktivitas lainnya.


Source : female.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 22.30

0 komentar:

Posting Komentar