Assad Bertekad Teruskan Serangan Udara Setelah Bebaskan Aleppo

Posted by rarirureo on 12/15/2016

Assad Bertekad Teruskan Serangan Udara Setelah Bebaskan Aleppo

DAMASKUS, Presiden Suriah Bashar al-Assad, Rabu (15/12/2016), mengatakan, pasukan pemerintahan mulai selalu melancarkan serangan terhadap para pemberontak di negaranya setelah kota Aleppo dibebaskan dari kelompok pemberontak.

Sementara itu, demikian para pegiat HAM Suriah, evakuasi warga yg seharusnya dimulai Rabu pagi waktu setempat di Aleppo, tak berjalan dengan mulus.

Evakuasi warga sipil dan pemberontak Suriah yg sebelumnya direncanakan dimulai Rabu pagi (14/12) di Aleppo mengalami penundaan.

Gencatan senjata di kota itu ambruk dengan dimulainya kembali pertempuran di kawasan-kawasan yg masih dikuasai pemberontak.

Terkait dengan rencana evakuasi warga, sejumlah bis pemerintah kelihatan berada di luar distrik-distrik timur Aleppo yg dulunya dikuasai pemberontak.

Rincian kesepakatan yg dimediasi Turki dan Rusia tak jelas, termasuk mulai dibawa kemana warga sipil dan pemberontak itu.

Terobosan besar

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Russia 24 yg disiarkan pada Rabu, Assad bertekad bagi merebut kembali kota bersejarah di Suriah tengah, Palmyra.

Sementara pasukan Suriah sudah membuat terobosan besar dalam serangannya baru-baru ini buat membersihkan Aleppo dari kendali para milisi.

Sebelumnya pada Rabu menurut pusat Rusia bagi rekonsiliasi Suriah, tentara Suriah membebaskan salah sesuatu dari wilayah-wilayah terakhir di Aleppo yg masih diduduki para pemberontak.

Militer kemudian mengerucutkan daerah yg dikendalikan kelompok militan menjadi cuma 2,5 kilometer persegi.

Assad menyampaikan ia menganggap presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai "sekutu alami" buat Damaskus seandainya Trump mau menjaga janji memerangi terorisme dan tak mencampuri urusan dalam negeri Suriah.

Ketika berbicara soal rencana membangun kembali negaranya yg hancur karena konflik selama bertahun-tahun, Assad mengatakan, ia berharap para pengungsi yg sudah meninggalkan Suriah bagi pulang.

Ia juga menyampaikan mulai memberikan prioritas kepada Rusia, China, Iran, dan negara-negara yang lain bagi terlibat dalam pembangunan kembali Suriah pascaperang.


Source : internasional.kompas.com

Share this

Blog, Updated at: 11.00

0 komentar:

Posting Komentar